Kaktus & Mawar Kuning ^^/

 

Bunga kaktus…

Bunga kaktus itu.., biasanya memang tinggal di tempat yang kering. Kering perasaannya.

Bunga kaktus itu.., berduri.. sehingga kelihatannya sangat menjaga dirinya.

Bunga kaktus itu…, menyimpan banyak air..sebenarnya dia sudah memiliki persiapan untuk menghadapi panas

Bunga kaktus itu.., jarang disandingkan dengan bunga-bunga lain. biasanya di hidup sendiri dan kalo dipeliharapun cuma sebatang aja.

Bunga kaktus itu…, terlihat kokoh dari luar, walaupun sebenarnya rapuh karena akar tidak terlalu melekat pada tanah.

dan bunga kaktus biasanya tidak suka hujan…..

 

Fiuuuhh…, masak aku seperti bunga kaktus… 

padahal aku malah mengidentifikasikan diri kalo ke bunga ibarat bunga mawar kuning… (cie i le…)

 

Mawar kuning itu.., 

Lambang persahabatan (katanya…)

Membawa keceriaan

Memperindah taman…

Berduri juga…

Harum baunya…

Langka….

Hadir dalam acara-acara yang berbahagia…

 

Hmm…, atau mungkin dulu aku seperti kaktus n sekarang bermetamorfosis menjadi mawar kuning (emang bisa…??? Anggap aja bisa)

atau sebenarnya ada dua bunga dihatiku #eh..

 

terkadang memang ingin rasanya bilang: “Emang aku peduli..????” namun ada disisi lain yang bilang “Mengapa harus dianggap tidak terjadi apa2 ??”

 

Tidak ingin menginternalisasi diri menjadi bunga kaktus.., karena ingin menjadi mawar kuning..

Namun, mungkin metamorfosis belum sempurna…, jadi terkadang masih merasa kenapa harus peduli..??

atau memang masih belum terjadi kekompakan diantara kedua bunga.., sehingga antara tahu dan selanjutnya bagaimana atau terkadang tidak tahu n  tidak ingin tahu

 

Apapun ceritanya kaktus dan mawar kuning sama-sama bunga…

Mau itu bunga cocor bebek, bonsai,  raflesia, ta* ayam, lidah mertua…tetap aja mereka memiliki keindahannya tersendiri…

 

 

 

Bermain-main dengan Api & Air ?? Siapa takut…. -_-‘

Semasa kecil, teringat pernah main tebak-tebakan dengan papa 

Pertanyaannya begini : Apa yang kalo kecil jadi kawan yang besar jadi musuh??
Binggung dulu mikirnya..Sampai bilang menyerah.. Baru Papa memberitahu jawabannya 

N jawabannya adalaah….. (ala fitrop) –> Api dan Air

Dulu berfikir, Kok bisa?

 

“Dah tau api masih juga dipegang….”

Hmmm, teringat status FBku beberapa tahun yang lalu..,

Yang kemudian dikomen oleh teman2 : hebat ya…,kayak limbat ; sulap mayang, dll.

Hehe…ntah sindiran ntah memang mereka gak tau makna tersirat dari yang tersurat dari kalimat itu…

 

Kemudian beberapa tahun berikutnya di twitter juga pernah buat status yang rada-rada mirip

“Jangan bermain api jika tidak mau terbakar, jangan bermain air jika tidak mau basah…”

dan rasanya status ini  tidak dikomentari oleh orang., karena memang saat itu followers juga cuma beberapa 

 

Dan sekarang terinspirasi lagi buat status itu di twitter, malahan bisa dibilang bela-belain.. (ntah demi apa)., buka laptop cuma buat status -_-‘

“Dah tau basah masih juga diinjak, Dah tau panas masih juga dipegang”

Hmmm….. ada apa dengan panas, api, basah, air, diinjak…????

 

Sebenarnya terkadang kita sudah tau konsekuensi dari perbuatan.., malahan tahu kalo akibatnya akan melukai diri sendiri..tapi ntah kenapa masih juga dilakukan,,,Penasaran??? Hmmm.., kupikir enggak. Siapa yang tidak tahu konsekuensi ketika bermain-main dengan api atau bermain air…

 

Ketika sudah luka dan basah, baru menyesal…

Baru akan berkata..,SEHARUSNYA …seharusnya gak kupegang apinya..seharusnya gak kumainkan airnya..,

Atau malah merasa biasa saja,,,,karena sudah terlanjur basah ya udah mandi aja sekalian atau yaudah terlanjur panas bakar aja semuanya…

 

Tapi setidaknya sekarang sudah kuketahui kenapa api dan air itu kalau kecil menjadi kawan dan besar menjadi lawan…

Namun, tetap saja.. bermain-main dengan api dan air itu ada resikonya…

resiko yang  sebenarnya melukai diri sendiri bahkan ternyata bisa juga berimbas melukai orang sekitar.

 

Jikalau hanya tangan sendiri yang terluka atau diri sendiri yang terpeleset , ibaratnya akan muncul tulisan “resiko ditanggung sendiri”

Namun, ketika yang terjadi kebakaran atau banjir… Pernahkan kebakaran dan banjir hanya “melukai” diri sendiri..???

 

#NTMS

Kebetulan backsongnya ada band *Manusia Bodoh

“Tiada yang salah hanya aku manusia bodoh…..

 

agak-agak gimana gitu…^-^

kuliah minggu ini kayaknya berfokus pada observasi n wawancara…,walaupun yaaa….. begitulah *speechless

 

tetapi setidaknya 2 ilmu itu memang penting dikuasai secara anak psikologi kan harus expert lah dg observasi n wawancara.., n bukankah terkadang orang salah kaprahnya dg psikologi memang karena ini –> jadi kamu tau kan gimana aku,aku itu orangnya kayak mana. kalo kita kenalan sama orang n mereka tau kita anak psikologi.. *penting gak seh -_-‘

 

N langsung aja ke inti blog ini ….

*malas mau berpanjang lebar, masih agak2 pusing efek gempa <– relawan gempa yg juga trauma gempa ;p

 

Intinya adalah: ……

kayaknya rekan-rekan sejawaku saking antusiasnya dengan praktek observasi karena mungkin ingin mengembangkan diri dan  kemampuan demi kedjajaan bangsa…,sampai2 aku di observasi, Ckckckc…

 

dimulai awalnya: waktu aku ampe 3 x maju ke depan karena gak jadi presentasi. Ckckck.

Kesal. Iya. Tapi kan disitu aku udah memasang wajah manis dan seperti tidak terjadi apa-apa.

Hmmm..,tapi kebaca juga ama beberapa orang, 

*udah hebat2 neh kayaknya..,walau tentu sangat berharap “dosen-dosen” yg hadir tidak mengobservasiku.

Observasi kedua dilakukan rekan sejawat ketika role play wawancara, memang kalo ini disuruh seh.., tp ternyata diobservasi itu gak enak..,jadi jangan mau diobservasi tp rajin2lah mengobservasi orang, hehehe

N hari ini 2 orang rekan sejawat bilang

“mayang beberapa hari ini agak2 lain dari biasanya (gt yaa bahasanya tadi ) ??

Jleb, apanya yang berbeda….

 

Hmm..,iya efek bergadang mungkin –__–‘

 

tapi setidaknya standing applause untuk para rekan sejawat…

setidaknya observasi itu tanda kita memberikan perhatiaan 

*GeEr…

 

Hasil observasi saya –> para rekan sejawat mendapatkan nilai A untuk makul observasi

*kalo aku jadi dosennya…;p

Mulai bisa nampak apa yang sebenarnya disembunyikan 

Merasakan rasa dengan rasa ^_^’

 

 

Ngelap… E.., Ngelab =)

Pratikum psikologi

istilah pratikum mungkin sebagian orang mengenalnya kerjaan di laboratorium…

namun, untuk dunia psikologi pratikum yang sesungguhnya adalah kehidupan sehari-hari dimana subjek penelitiannya adalah manusia…

*jadi kalo mau, hanya perlu sedikit kepo aja untuk mau memperhatikan sekitar

Minggu2 ini memang kuliah sedang padat-padatnya dengan jadwal pratikum

*akhirnyaa.., bisa bilang juga ke orang : “lagi sibuk ngelap  nech e salah ngelab, jadi gak bisa ikut” #penting gak seh

memang biasanya pratikum diidentikan dengan kesibukan.., n ternyata asumsi itu benar,,,,benar sekali.

selain sibuk ngelab, sibuk siapin bahannya (kalo psikologi: cari subjek, pelajari bahan seperti stopwatch, pelajari alat tes, minjam alat tes (karena belum bisa n mampu beli T.T ),  dll sampai pada mikirin reward apa yang tepat untuk subjek,Ckckck).

Pratikum pertama dimulai dengan tes intelegensi WISC di hari Jumat.

Untuk mencari subjek, alhamdulilah ya..gampang x ini, karena syaratnya anak2 (masak dewasa ???)

subjek adalah mantan murid (emang ada mantan murid tp e lebih tepatnya “mantan anak ibuk kos”).

Karena diakui kurang persiapan, baca gak sampe abis..,karena sibuk nyiapin presentasi lagi di hari itu *ngeles maka terjadilaa kesalahan saudara-saudara, kalo di lab mungkin percobaannya menjadi tidak berhasil n harus diulang lagi, sama hal juga dengan ini,, berhasil memang tuntas, tapi salah, so mana bisa skoring asal2an bisa fatal.

Istilahnya kalo dokter bisa malprakterk psikolog pun bisa kok (e malah bangga >.< )dengan salah mendiagnosis anak sehingga menimbulkan labelling yang tidak tepat sehingga bisa terjadilah..bla..bla…bla.. (panjang penjelasannya).

Tukar subjek lagi, dihari senin..masih anak “mantan ibu kos’ kali ini kakaknya, insya allah u x ini sudah lancar gak ada masalah lagi seh. Belajar dari pengalaman.. masak jatuh ke lubang yang sama u kedua kali, cari lubang lain donk kalo gt (hehehe).

Namun,seperti biasa, masalah itu silih berganti, tidak pernah padam selama kita masih bernafas N masalahnya x ini  adalah….Jreng…Jreng….

Subjekny harus 1 orang untuk semua tes….

N umur yang aman untuk semua tes cuma sekitar 6-7 tahun

*pingsan…,mau dicari kemana lagi anak orang umur segitu n itu untuk selasanya.

Untung, paginya ada anak teman “rekan sejawat” yang bersedia membantu dan dibantu untuk menjadikan anaknya subjek penelitian untukku…(^_^)/

pergi kerumahnya, jam 13.00an dengan sedikit nyasar., ketika datang anaknya mengintip dibalik tirai, kesan pertama, woow anaknya cakep #salah fokus ..hehe

Namun, yaa anaknya ibarat mesin harus panas dahulu baru bisa akrab n berkerja sama, secara ini pertemuan pertama, mungkin dia pikir: siapa nech orang, datang2 kerumah, pas lagi aku makan, lagi nonton spongebob, n mau tidur siang malah nyuruh2 sok kenal gitu minta aku gambar…

Fiuuh..untung ada rekan sejawat yang berpengalaman n mamanya yg cukup membantu akhirnya berakhir juga semua tes (tes visual perception). Seperti biasa, ditutup dengan ucapan terima kasih dengan anak, dan aku berkata : Makasih ya bang…, udah mau bantu kakak e salah tante.., besok neh tante mau minta tolong lagi mau kan ?? (langsung masuk u jualan besoknya…)

Dijawabnya: Enggak..

#gubrak -_-‘

Diantar mamanya untuk sekarang ke rumah subjek rekan sejawat, yang kala itu hujan rintik-rintik..,kita berteduh di bawah atapnya, oops…

N ketika aku pamitan dengan anak ini, dia mau langsung menerima salamku, tidak malu-malu lagi. Begitu juga ketika da..da… setelah keluar dari mobil, dia membalasnya

Bunga-bunga dimana-mana.

Hmm…,semoga meninggalkan kesan baik sehingga dia masih mau lagi untuk esok2 harinya….=)

Kali ini, subjek rekan sejawat punya adik kembar perempuan, sudah membayangkan wow lucu tu, kembar…

N ternyata iya, waktu mamanya menjemput kami ke simpang anak kembarnya juga menjemput kami n abangnya menunggu di rumah..

Agak2 feeling gimana gt, waktu ngeliat anaknya yang duduk dibelakang motor, berbaring saat motor lagi jalan. Ngeri2 sedap ngeliatnya anak umurnya belum sampai 4 tahun.

Nyampe di rumah subjek, karena buru2 numpang salat tidak begitu melihat apa yang telah terjadi tapi yang terjadi adalah aku disuruh menjaga adik kembar supaya tidak menganggu abangnya yang lagi di tes.

Oke..Baeklah..berfikir: apa susahnya. Anak kembar perempuan dg usia blm genap 4 tahun.

Namun, ternyata susah saudara-saudara….Ckckckck…

Mereka berdua memiliki “kenakalan” yang saling menyeimbangi sampailah akhirnya mamanya memutuskan untuk membawa kami makan bakso berempat meningalkan abannya yang lagi di tes.

N ternyata di rumah n di tempat bakso tidak jauh berbeda, aku yang menangani adiknya duduk disamping adiknya dengan anggapan adiknya agak lebih mudah..huaahaa namun apa yang terjadi ternyata di menjadi tantrum (bener gak istilahnya, masih belum mendalami) duduk sambil nangis di tanah..

Singkat cerita, datanglah telepon yang dinanti-nanti itu (karena memang dikejar janji lain mau ngajar) bahwa tes sudah dilakukan rekan sejawat…

Saatnya pulang.

Karena harus berjalan jauh ke simpang jadi kami diantar satu persatu oleh motor mamanya.

Pertama rekan sejawat, dan ternyata abangnya mau ikut..(hmmm., udah akrab karena memang udah ketemu di tes intelegensi).

N aku menunggu bersama si kembar…,  Tapi tidak seperti yang dibayangkan, lumayan menyenangkan juga mereka bernyanyi lingkaran kecil….dst, yang sempat kuajarkan tadi sekejap. Hmm, ternyata mereka menyimak juga apa yang kubilang tadi ya…

So, sebenarnya  mereka itu  ………………………………………………………………………………… (isilah titik berikut)

* Pratikum membuatku bisa semakin mengenal dunia anak-anak yang memang kupikir harus mengenal mereka lebih jauh lagi..,

* Kebiasaan ‘ngetes’ orang dewasa jadinya grogi pas ngetes anak-anak =p